01 Desember 2008

MEMBANGUN FLORES TIMUR DENGAN POTENSI KELAUTAN

Abstrak
Flores Timur merupakan wilayah kepulauan dengan luas 3079,23 km2, berbatasan dengan kabupaten Alor di timur, kabupaten Sikka di barat utara dengan laut Flores dan selatan, laut Sawu. Data di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur pada tahun 2007, menyebutkan bahwa komoditi perikanan yang dieksportir keluar daerah sangat besar jumlahnya, seperti; ikan segar basah 5.579.934 kg, ikan olahan 236.834 kg, ikan hidup (ikan hias) 1.670 ekor, anakan kerang mutiara 46.620 anakan dan mutiara biji 31.859 kg. Data dan fakta yang berhubungan untuk pembahasan tema ini berasal dan tahapan-tahapan pengumpulan data dengan pembacaan secara kritis terhadap ragam literatur (Library research) yang berhubungan dengan tema pembahasan. Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (1998:25), analisa deskriptif kualitatif adalah analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Kesimpulan dari penulisan ini adalah daerah Flores Timur mempunyai potensi besar di bidang kelautan terutama di bidang perikanan.

Kata Kunci: Flores Timur, Laut, Perikanan

PENDAHULUAN

Flores Timur merupakan sebuah kabupaten yang berada di provinsi NTT yang mempunyai letak geografis pada 8o04' LS - 8o40' LS dan 122o38' BT -123o57' BT beriklim Tropis dengan musim kemarau yang panjang rata-rata (8-9) bulan dan musim hujan yang relatif singkat rata-rata (2-3) bulan (/www.florestimurkab.go.id/). Secara umum luas kabupaten Flores Timur terdiri dari luas daratan = 1.812,85 Km (31%), luas lautan 4.170,53 Km (69%) dengan jumlah penduduk pada tahun 2006 mencapai 226.894 jiwa yang terdiri dari laki-laki = 109.189 jiwa dan perempuan = 117.705 jiwa (www.florestimurkab.go.id).
Kabupaten yang terletak di ujung Timur Pulau Flores ini terkenal sebagai Kabupaten Kepulauan, lantaran terdiri dari 3 buah pulau yakni Adonara, Solor dan Fores Daratan, serta diapiti oleh beberapa buah pulau kecil lainnya seperti pulau Konga, Pulau Waibalun, dan Mas. Data terakhir dari Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur mencatat luas wilayah laut Flores Timur kurang-lebih 3.818,32 km 2 atau 67,92 persen dari luas wilayah Kabupaten Flores Timur keseluruhannya. Kedaan geogrfis seperti ini Pemerintah Kabupaten Flores Timur, di masa Kepemimpinan Politik pasangan, Bupati Drs. Simon Hayon dan Wakil Bupati Yoseph Lagadoni Herin, S.Sos. memilih sektor kelautan sebagai salah satu sektor andalan disamping sektor pertanian sebagi salah satu sektor potensial. Potensi kelautan Flores Timur sebetulnya bukan saja karena wilayah lautnya yang luas namun lebih dari itu adalah potensi alam lautnya yang kaya akan berbagai jenis ikan, keindahan trumbukarangnya, potensi mutiara teripang dan lain sebagainya. Melihat letak wilayah laut Flores Timur yang sangat menjanjikan masa depan, maka mulai Tahun 2008 Pihak Bank Indonesia (BI) melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur di bidang budidaya rumput laut, dengan sistim pendampingan dana langsung kepada kelompok petani rumput laut

METODE PENULISAN
Sumber Data
Data dan fakta yang berhubungan untuk pembahasan tema ini berasal dan tahapan-tahapan pengumpulan data dengan pembacaan secara kritis terhadap ragam literatur (Library research) yang berhubungan dengan tema pembahasan.
Analisis Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif kualitatif. Menurut Arikunto (1998:25), analisa deskriptif kualitatif adalah analisa yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan.
Untuk menganalisa data yang berupa pesan maka digunakan cara analisis isi (content analysis). Analisis ini menghubungkan penemuan berupa kriteria atau teori. Analisis yang dilakukan pada analisis isi karya tulis ini menggunakan interactive model (Miles dan Huberman, 1994). Model ini terdiri dari empat komponen yang saling berkaitan, yaitu (1) pengumpulan data, (2) penyederhanaan atau reduksi data, (3) penyajian data dan (4) penarikan data pengujian atau verifikasi kesimpulan.

PEMBAHASAN

Data pada Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur tercatat bahwa dari hasil penelitian Laut Flores Timur, selain sangat cocok untuk budidaya rumput laut, di sana juga terdapat berbagai jenis ikan yang memiliki nilai ekpor ke luar Negeri seperti ke Jepang dan Singapur. Jenis ikan yang memiliki pasaran sangat bagus pada kedua Negara tersebut adalah jenis ikan pelangis seperti ikan tuna dan cangkalang dan jenis ikan demersal seperti ikan kerapu dan kakap. Selain kedua jenis ikan yang memiliki pasaran luar negeri, perairan Flores Timur juga terkenal memiliki potensi kaya jenis ikan yang tidak kalah nilai ekonomisnya, seperti ikan tongkol, kembang, selar, layang, lemuru, teri, tembang, ekor kuning, baronang, merlin, deho-deho, pari, hiu, nener, cumi, ikan hias dan sejumlah jenis ikan lainnya. Data di Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Flores Timur pada tahun 2007, menyebutkan bahwa komoditi perikanan yang dieksportir keluar daerah sangat besar jumlahnya, seperti; ikan segar basah 5.579.934 kg, ikan olahan 236.834 kg, ikan hidup (ikan hias) 1.670 ekor, anakan kerang mutiara 46.620 anakan dan mutiara biji 31.859 kg. Data tersebut merupkan jumlah riil yng terdapat pada lima (5) perusahan pembeli dan nampungan ikan seperti PT. Okishin Flores, 3.302.374 kg, PT. Ocean Mitramas 1.564.891 kg, PT.KBS 639.996 kg, PT. Peruni 337.887 kg, dan PT. Cakrawala Sumbindo 18.000. kg. Tiga (3) perusahan budi daya mutiara adalah PT. Asa Mutira Nusantara 13.859, PT. Rosario Mutiara, 18.000. kg PT. Mutiara Adonara 42,620 anakan kerang mutira, PT. Camar Sentosa 3.000 anakan kerang mutiara. Dan 8 Perusahaan Perorangan masing-msing Musafir 1.080 kg cumi-cumi kering, Abu Samir 1.250 kg cumi-cumi kering, H. Aba Yusuf 250 kg cumi-cumi kering, Iwanto 200 kg ikan tuna, Yohanes N.D. Paru 6.000 kg ikan tuna beku, Bung Helmi 670 ekor ikan hias, Sofiam Satim 1.000 kg ikan dasar campuran dan 1.830 kg ikan pari. Selain terkenal dengan banyaknya jenis ikan, perairan Flores Timur juga terkenal perairan yang ramah, karena letaknya diapiti pulau, sehingga tidak jarang banyak investor yang melirik dan mau menamkan modalnya di Flores Timur, seperti investor budidaya mutiara, investor penampungan ikan, investor rumput laut, dan bahkan sekarang yang sedang mulai membangun adalah investor dari Jepang JICA bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Flores Timur membangun PPI di Amagarapati Larantuka dan sekarang sedang dalam proses pembangunannya. Bukan saja potensi ikan yang sangat menjanjikan, kondisi areal pantai Flores Timur juga sebagian besarnya berbentuk landai. Dengan bentuk pantai yang demikian maka sangat cocok untuk dikembangkan budidaya laut. Kurang lebih 3.000 hektar daerah perairan pantai Flores Timur yang terbentang luas di tiga wilayah, Flores Daratan, Adonara dan Solor sangat bagus untuk dikembangkan usaha budidaya laut. Dinas Perikanan dan Kelutan Flores Timur, mencatat jenis budidaya laut yang sudah dikembangkan adalah mutiara (jenis inctada sp), budidaya rumput laut (jenis Eucherna Cattoni dan Eucherma spinosum), dan budidaya ikan keramba, seperti ikan kerpu yang memiliki nilai pasarannya sangat potensial.
Produksi perikanan laut pada 2003 mencapai 11.150.058 kg. Ikan yang biasa ditangkap nelayan terdiri 22 jenis, dan yang paling banyak ditangkap adalah tongkol (18,65% total produksi), tuna atau cakalang (11,14%), tembang (6,65%),paperek (5,07%), julung-julung (5,02%), dan yang lain di bawah 5%. Jika total produksi ikan didistribusikan secara merata kepada semua penduduk, maka akan diperoleh ikan 50,5 kg/orang/tahun atau 4,2 kg/bulan. Jika harga rata-rata per kg ikan Rp. 15.000, maka total nilai produksi Rp.167.250.870.000/tahun (Rp.13.937.572.500/bulan). Jadi besarnya sumbangan sektor ini terhadap pendapatan per kapita Rp. 757.542/tahun (Rp. 63.128/bulan). Kontribusi terhadap pendapatan per kapita ini lebih tinggi 198,5% dibandinggkan dengan di Manggarai Barat, yakni Rp. 253.815,2/tahun (Rp. 21.151,3/bulan). Usaha penangkapan ikan laut pada 2003 dilakukan oleh 4.072 KK (7,6% total KK). Menurut observasi saya, keluarga-keluarga yang sungguh menekuni usaha kenelayanan sebagai sumber penghidupan adalah keluarga suku Bajo, Bugis, dan Makassar. Sementara penduduk asli seperti orang Nagi atau Lamaholot, umumnya mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi keluarga (kebutuhan lauk pauk). Pelaku usaha kenelayanan umumnya pengusaha kecil, yang ditunjukkan dengan adanya kapal dan peralatan penangkapan ikan yang mereka miliki. Kapal penangkapan terdiri 3.330 unit (81,78%), perahu papan dan jukung tanpa motor 406 unit (9,97%), motor tempel 336 unit (8,25%), kapal motor. Sedangkan peralatan penangkapan terdiri dari gilnet 1.997 unit (77,92%), pukat pantai 279 unit (10,89%), bagan perahu 149 unit (5,81%), pursesin 137 unit (5,35%) dan pukat layang atau lampara 1 unit (0,04%). Usaha sector kelautan di Flores Timur tidak hanya berupa penangkapan ikan, tetapi juga pengembangan rumput laut dan budidaya mutiara. Perhatian pemerintah terhadap pengembangan usaha kenelayanan boleh dikatakan memadai, misalnya pada 1980an pemerintah mengucurkan kredit kenelayanan untuk pengadaan kapal motor fiber (nelayan bakti). Di Flores Timur juga tersedia cold storage, pengalengan ikan dan kapal penampung ikan. Gambaran potensi laut Flores Timur antara lain: pada 2003 mengekspor ikan tuna, cakalang dan mutiara senilai Rp. 24.450.445.000, ikan tuna 230.790 kg dengan nilai Rp. 1.153.965.000 (4,7%), ikan cakalang 870.000 kg dengan nilai Rp. 4.480.000.000 (8,3 %) dan mutiara 52.268 kg dengan nilai Rp. 18.816.480.000 (77,0%). Menggarap potensi ini secara lebih baik ke depan tentunya merupakan satu pilihan strategis dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk. di bawah ini akan diberikan data lengkap mengenai potensi dan kekurangan di Flores Timur yang diambil dari www.visagesoft.com :
Potensi Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan
a. Potensi Perikanan Tangkap
Luas perairan Kabupaten Flores Timur sebasar 4.170,53 Km2. Potensi ikan pelagis 13.764 Ton/tahun dan ikan demersal sebesar 7.411 Ton/tahun.
b. Perikanan Budidaya
Lahan potensial untuk usaha budidaya laut : 3.000 Ha. Komoditi yang cocok untuk dibudidayakan adalah Mutiara, Rumput Laut, Ikan Kerapu, Baronang, Teripang dan Kepiting. Usaha budidaya laut yang sudah berkembang : budidaya Kerang Mutiara yang dilakukan oleh 2 (dua) Perusahaan PMA dan 2 (dua) Perusahaan PMDN, sedangkan komoditi lainnya masih dalam taraf pengenalan/uji coba.
Sarana Prasarana Perikanan
a. Armada Penangkapan
Jumlah armada penangkapan ikan sebanyak 3.704 Unit. Terdiri dari :
-. Perahu Tanpa Motor : 2.904 Unit
-. Perahu motor temple : 428 Unit
-. Kapal Motor : 372 Unit
b. Alat Tangkap
Jumlah alat penangkapan ikan sebanyak 4.610 Unit terdiri dari :
-. Purse Seine / Lampara : 187 Unit
-. Bagan : 84 Unit
-. Pancing Tonda : 743 Unit
-. Pancing Ulur : 2.334 Unit
-. Gill Net : 743 Unit
-. Pole and Line : 101 Unit
Dari jumlah tesebut kelompok alat tangkap yang kemampuan produksi terbatas adalah pancing dan bubu.
Prasarana Perikanan
a. Telah Dibangun adalah Milik Swasta :
- Pabrik Es Kapasitas 20 ton/hari (PT. Okhisin Flores)
- Cold Storage Kapasitas 250 ton (PT. Okhisin Flores)
- Pabrik Pengolahan Ikan Kapasitas 3 – 5 ton/hari (PT. Okhisin Flores).
b. Sedang Dibangun adalah Milik Swasta :
- Pabrik Es Kapasitas 25 Ton/hari, Pengolahan, Pembekuan Ikan dan transportasi laut ( PT Jasa Putra Abadi).
c. Perusahaan Budidaya
- PT. Asa Mutiara di pulau konga, status PMA
- CV. Rosario mutiara desa Ebak - Tanjung Bunga, status PMDN
- PT Mutiara Adonara di desa Oyangbarang Wotan Ulumado status PMA
- PT. Camar Sentosa di Meko Witihama status PMDN
d. Perusahaan Penampungan / Pembelian
- PT. Ocean Mitra Mas status PMDN
- PT. Okishin Flores status PMA
- PT. KCBS status PMDN
- PT. Fajar Cakrawala Subindo Ficheries status PMA
- PT. Pertuni status PMDN
Data Produksi
a. Produksi Perikanan Tangkap terdiri dari :
Adapun kondisi ikan hasil tangkapan dan budidaya di Kabupaten Flores Timur adalah sebagai berikut :

keterangan : *) Hanya rumput laut. Jml = Jumlah % dihitung pertumbuhan terhadap tahun sebelumnya


KESIMPULAN
Berdasarkan dari data dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa Flores Timur sangat melimpah kekayaan lautnya seperti berbagai macam ikan seperti tuna, tongkol, sekalang, layang, ikan kayu dan aneka rumput laut sehingga pemerintah daerah perlu merespon hal ini dengan membuka investasi yang sebesar-besarnya, sehingga dapat mengurangi kemiskinan dan menambah lapangan pekerjaan di Flores Timur yang selama ini masih dianggap sebagai salah satu daerah termiskin di Indonesia.

*Tulisan ini merupakan tulisan dalam rangka Lomba Feature FALASIDO 2008 Tingkat Nasional

Read more...

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP