28 Juli 2009

Adu Cerdik Pelatih Muda dan Tua







Adu cerdik antara pelatih muda dan tua, hal inilah yang akan menentukan rivalitas antara 3 klub besar yang dimiliki oleh Italia yaitu Juventus, Inter Milan dan AC Milan. Hal ini dikarenakan pelatih Inter Milan Jose Mourinho yang notabenenya sudah kenyang pengalaman akan melawan dua pelatih muda yang masih minim pengalaman yaitu Ciro Ferara di kubu Juventus dan Leonardo di kubu AC Milan.
Secara kualitas Inter sedikit diuntungkan seiring kedatangan Diego Milito dan Tiago Motta dari Genoa yang membuat kekuatan Inter di musim mendatang akan semakin menakutkan, ditambah lagi dengan pindahnya kaka dari AC Milan yang sedikit banyak akan mengurangi kekuatan AC Milan.
Namun patut diingat bahwa Juventus dan AC Milan tetaplah klub yang merupakan kumpulan dari pemain bintang lihat saja Juventus yang berhasil mendatangkan Diego dari Werder Bremen dan Felipo Melo dai Fiorentina sedangkan AC Milan berhasil mendatangkan bek seperti Tiago Silva dan Oguchi Onyewu.
Jadi, secara kualitas sebenarnya antara pemain Juventus, Inter Milan dan AC Milan hanya terdapat sedikit perbedaan kualitas, sekarang tinggal adu cerdik antar pelatih sajalah yang akan menentukan tim mana yang keluar sebagai pemenang.

Tulisan ini di muat di Majalah soccer edisi 04/X Juli 2009

Read more...

11 Juli 2009

MIMPI AKU JADI GURU




Mimpi aku jadi guru. Itulah sepenggal kalimat dalam film Laskar Pelangi film yang entah sudah berapa kali aku tonton. Kata-kata ini diucapkan oleh ibu muslimah ketika ditanya oleh pak Harfan mengenai tawaran menikah yang diajukan oleh salah seorang anak dari saudagar kaya yang ditolak oleh ibu Muslimah. Mimpi aku jadi guru, kata-kata mulia ini sampai saat ini masih terus terbayang di benakku sebagai salah seorang mahasiswa yang memilih untuk kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang notabennya akan dipersiapkan untuk menjadi seorang guru.
Banyak pertanyaan muncul hanya dari sebuah kata-kata mimpi aku jadi guru terutama untuk diriku sendiri dan teman-teman di FKIP apakah kita semua benar-benar bermimpi untuk menjadi seorang guru?, ataukah tuntutan kuliah di FKIP hanya demi membahagiakan orang tua meskipun sebenarnya dalam hati kita sesungguhnya menolak? Atau juga mungkin pilihan untuk masuk FKIP hanya karena melihat peluang untuk menjadi PNS sangat terbuka karena mulai tingginya perhatian pemerintah terhadap sektor pendidikan?ataukah malah tidak tahu menahu pilihan masuk FKIP ini adalah realisasi sebuah mimpi untuk menjadi guru, tuntutan orang tua, atau keinginan untuk jadi PNS.
Jika kita memilih pertanyaan pertama, maka mungkin kita termasuk sedikit orang yang benar-benar mengganggap guru bukan merupakan sebuah pekerjaan yang hanya dinilai dari tingginya pendapatan yang kita terima tetapi guru merupakan sebuah cita-cita mulia yang betujuan untuk mendidik manusia dari tidak bisa menjadi bisa, sebuah pilihan yang benar-benar hanya untuk mengejar kepuasan batin tanpa memikirkan embel-embel barupa gaji atau pendapatan. Seseorang yang memilih pertanyaan pertama jika menjadi guru akan menjadi guru yang benar-benar ikhlas karena baginya keberhasilan seorang murid lebih penting bahkan dibandingkan dengan dirinya sendiri.
Lain lagi jika kita memilih pertanyaan kedua. Jika kita memilih pertanyaan ini alangkah ruginya kita jika sebuah pilihan yang nantinya akan menentukan masa depan kita merupakan sebuah tuntutan dari orang tua yang belum tentu kita suka atau mampu untuk menghadapinya. Memang ada beberapa pengakuan dari banyak orang yang mengatakan bahwa dia justru sukses karena menuruti perintah orang tua untuk memlih jurusan tertentu meskipun dia sebenarnya sangat tidak suka dengan jurusan tersebut, namun yang harus kita lihat dari hal ini adalah sebarapa besarkah presentasi orang yang sukses dengan jalan seperti ini dibandingkan dengan orang yang memilih jurusan sesuai dengan keingginanya sendiri tanpa campur tangan orang lain, selain itu yang harus kita lihat apakah selama dia menjalani masa kuliah dia benar-benar bahagia dan paham benar dengan jurusan yang ia pilih dibandingkan dengan orang-orang yang memilih jurusan tersebut tanpa ada paksaan dari siapapun.
Jika kita memilih pertanyaan ketiga, maka kita termasuk orang-orang yang berada di persimpangan antara mahasiswa yang beruntung dan rugi. Sisi beruntung yang kita alami adalah cita-cita untuk menjadi PNS merupakan cita-cita yang pasti akan kita perjuangkan dengan cara apapun termasuk selama kuliah kita akan berusaha untuk menjadi mahasiswa yang benar-benar luar biasa dalam akademik, meskipun tingginya nilai akademik tidak menjamin kita untuk mendapatkan status sebagai PNS, minimal tingginya nilai akademik akan menjadi bekal yang bagus dan meningkatkan kepercayaan diri untuk bersaing menjadi PNS. Namun ada sisi buruk juga jika kita memilih pertanyaan ketiga, sisi buruknya adalah hilangnya kadar keguruan kita, sebuah istilah yang saya jelaskan sebagai berkurangnya komtmen kita untuk benar-benar menjadi The Real Teacher yang seperti dicontohkan oleh ibu muslimah dalam film laskar pelangi, apa lagi jika tujuan utama kita menjadi PNS benar-benar tercapai mungkin kita malah semakin lupa tujuan dari seorang guru, karena kita akan terbuai status sebagai PNS.
\ Malah lebih berbahaya lagi jika kita termasuk orang yang tergolong pertanyaan ke empat. Jika kita termasuk salah satunya maka dapat dipastikan kita adalah orang-orang yang merugi hal ini dikarenakan dalam menjalani kuliah kita tidak mempunyai tujuan apa-apa, semua hal dibiarkan mengalir saja tanpa tujuan yang jelas. Orang yang tergolong pertanyaan ke empat dalam lam kesehariannya tidak akan pernah bersemangat dalam berbagai hal, lebih parah lagi karena tujuan akhiir yang dia miliki sudah tidak jelas, malah akan menyebabkan hidupnya akan dilalui dengan foya-foya bahkan hingga menghambur-hambukan uang kiriman dari orang tua. Jadi terserah anda mau masuk ke pertanyaan yang ke berapa tapi bagi mahasiswa dan teman-teman yang benar-benar serius masuk FKIP tetaplah perhala dalam hati kita kalau “Mimpi Aku Jadi Guru”.

Read more...

04 Juli 2009

EUFORIA ITU BELUM HABIS




Euforia itu belum habis. Itulah perasaan yang masih saya alami sebagai seorang bonek karena melihat kemenangan persebaya atas psms medan melalui drama adu penalti. Yang akhirnya mengantarkan persebaya kembali ke habitat yang harus dia tempati yaitu ISL atau Indonesia Super League. Para pemain, pelatih dan jajaran manajemen persebaya memenuhi janjinya untuk mengembalikan klub kebanggaan warga kota Surabaya kembali ke kasta teratas persepakbolaan nasional, setelah para bonek dan warga kota Surabaya secara umum sempat dibuat kecewa karena kegagaln persebaya di babak delapan besar.
Banyak hal yang membantu persebaya lolos ke ISL untuk musim depan. Namun yang patut disadari ada satu kunci yang begitu vital untuk mengangkat persebaya kembali ke ISL. Dia adalah Aji Santoso. Iya dia adalah Aji Santoso, pelatih yang secara efektif hanya 18 hari menangani persebaya. Karakter Aji yang sesuai dengan persebaya membuat dia mampu mengangkat kembali moral dan mental pemain persebaya yang sempat hancur bahkan bisa dikatakan luluh lantak akibat kegagalan di babak 8 besar. Kedatangan Aji Santoso untuk melatih persebaya menghadapi babak Play Off menghadapi PSMS Medan ibarat oase di tengah padang pasir yang sangat gersang. Para pemain persebaya seperti mendapat lecutan semangat dan kebangkitan mental yang sangat dahsat semenjak kedatangan Aji Santoso.
Tidak hanya di persebaya saja seorang Aji Santoso melakukan hal ini. Hampir sama dengan keadaan persebaya, tim persik Kediri yang sempat ditinggal pergi para pemain bintangnya disulap menjadi tim yang kuat dalam permainan dan mental meskipun bermodalkan sedikit bintang. Tidak salah manajemen persebaya membayar Aji dengan nilai fantastis sebesar 160 Juta hanya untuk jangka waktu melatih 18 hari yang menyebabkan Aji Santoso menjadi pelatih termahal untuk mengembalikan persebaya ke ISL.tangan dingin Aji telah terbukti mengembalikan persebaya ke habitatnya yaitu ISL. Aji telah mampu menyulap para pemain persebaya yang meskipun kalah skill dari pemain psms menjadi unggul dalam hal mental yang dibuktikan dengan kemenangan dramatis melalui adu penalti.
Namun sayang kebersamaan persebaya dengan Aji Santoso harus berakhir karena Aji Santoso telah mengikat kontrak dengan Persisam Samarinda. Meskipun begitu semua bonek tidak boleh marah atau kecewa kita tetap harus memberikan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk seorang Aji Santoso, kepindahannya ke Persisam Samarinda adalah bukti tanggung jawab dan keprofesionalannya sebagai seorang pelatih besar. Namun saya yakin di dalam hatinya yang terdalam pasti Aji Santoso masih sangat ingin bersama dengan persebaya karena banyak kenangan yang dia miliki selama jadi pemain maupun pelatih
Tapi sudahlah meskipun tanpa Aji Santoso persebaya adalah persebaya tim yang mempunyai mental dan tradisi kuat untuk menjadi juara. Karena sudah lolos ke ISL manajemen persebaya harus lebih cepat untuk merekrut pemain dan pelatih yang super untuk liga super. Para pemain dan pelatih yang direkrut harus sesuai dengan karakter asli persebaya sebagai klub kebanggaan warga kota Surabaya. Untuk pemain yang sekarang saran saya untuk manajemen pertahankan sekitar 60% dari pemain terutama pemain – pemain yang berkontribusi seperti Boby Satria, Endra Prasetya, trio mungil yaitu Taufik, Andik Vermansyah, dan Lucky Wahyu, sedangkan untuk pemain asing seperti Anderson dan Jairon Feliciano. Selain merekrut pemain berkualitas super dan mempertahankan skuad yan ada, persebaya jangan sampai melupakan kompetisi internal yang terbukti banyak menghasilkan pemain bagus seperti the rising star Andik Vermansyah dan Lucky Wahyu. Kompetisi internal inilah yang membuat persebaya tidak akan kehabisan SDM yang berkualitas. Jadi untuk semua warga kota Surabaya dan bonek mania yang tak lelah mendukung persebaya mari kita teruskan euforia ini meminjam istilah kampanye para presiden lebih cepat lebih baik lanjutkan hingga ke ISL salam dari Bonek Malang.

Read more...

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP