31 Januari 2009

Menunggu Kiprah ‘Obamacan’


Judul Buku :Obama: Tentang Israel, Islam, dan Amerika
Penulis : Taufik Rahman, dkk
Penerbit : Hikmah
Edisi : Pertama, Maret 2008
Tebal : xx + 281 halaman
Peresensi : Huzaifah Hamid

Istilah “Obamacan” berasal dai Obama yang berarti pendukung Obama dari Partai Republik (Republican Party). Nama ini semakin populer ketika seorang pengusaha perempuan dari Partai Republik, Rosalind Vantoyl (35), memakai baju kaos dengan tulisan Obamacan, untuk menunjukan bahwa ia sekarang pendukung Obama. Alasanya cukup substansial, karena Obama “telah mengatasi perbedaan, label, dan dogma”, seperi dikutup kolumnis Ellis Cose dari Newsweek, 6 Feb 2008 dalam kolomnya berjudul:”Understanding Obama’s Appeal”.
Cose menyebutkan daya tarik Obama bukan karena pendukungnya paham tentang dia, tetapi lebih banyak karena tokoh ini dipandang menggagumkan, penuh misteri, dan bagus, tetapi juga berada dalam bahaya. Orang belum bisa membayangkanbagaimana nanti, sekiranya Obama memasuki Gedung Putih sebagai Presiden kulit hitam, berurusan dengan jago-jago lobi yang biasa meminyaki roda pemerintahan, dan raja uang yang membeli dukungan politik, tulis Cose yang berkulit hitam.
Proses pemilihan presiden di Amerika adalah sebuah drama politik yang melelahkan, lahir dari sejarah 200-an tahun, dan menjadi “buku panduan” bagi pemilihan presiden negara-negara lainnya. Dan hasilnya, mau tak mau diakui, akan berpengaruh bagi hidup banyak warga bangsa lainnya (antara lain: perang, terorisme, krisis finansial & teknologi yang berasal dari AS ). Namun ada yang membedakan proses tahun ini dibandingkan periode-periode sebelumnya. Tahun ini, pemilihan presiden Amerika Serikat menjadi semakin populer dan ikut diperhatikan oleh banyak orang dari berbagai golongan dan kelas: dari warga anak kecil di Kenya sampai tante-tante di Tegal, dari Hawai sampai Munich . Pemicunya adalah kandidat bernama Barack Obama. Obama bagi banyak golongan adalah simbol sekaligus cermin dan juga fenomena.
Kampanye melawan kandidat Partai Republik, John McCain, jelas bukan hal yang mudah baginya. McCain adalah figur pahlawan AS, seorang veteran perang dari keturunan pembesar Angkatan laut AS (ayah dan kakek McCain adalah admiral), pernah mendekam dipenjara Vietkong dan menerima siksaan komunis Vietnam selama lima tahun. Obama yang relatif jauh lebih muda (47 tahun, Mc Cain 72 tahun) dan minim pengalaman politik (McCain telah menjadi anggota konggres AS sejak 26 tahun lalu). Namun sekali lagi Barack Obama berhasil melalui tantangan didepannya.
Strategi kampanye Obama sejak awal telah mengubah peta dan strategi politik di AS. Kemampuannya mengeksploitasi teknologi dengan memaksimalkan potensi internet dan telepon selular sebagai basis jaringan kampanyenya menjadikannya sebagai kandidat dengan total sumbangan kampanye terbesar sepanjang masa ( 600-an Juta Dolar). Organisasi lapangan yang rapih, efisien dan tanpa lelah menjadikan Obama sebagai kandidat dengan perolehan suara terbesar sepanjang masa. Ia mampu mengubah daerah yang secara tradisional selalu berpihak pada partai musuhnya mengubah haluan. Kemampuannya menampilkan citra pembaharu menginspirasi kaum muda serta menjadikan McCain layaknya tokoh tua yang mulai pikun. Kelihaiannya mengeksploitasi krisis finansial dan kemerosotan ekonomi AS di dunia menjadi senjata yang mematikan yang melumpuhkan John McCain. Pembawaan yang kalem dan matang juga membuat pengalaman dan status pahlawan yang disandang McCain seolah lenyap begitu saja.
Pasca kemenangan Obama atas John Mcain, banyak orang yang berharap banyak bahwa Obama akan mampu membuat Amerika menjadi negeri yang mempunyai hati nurani seperti kata Syafi’I Ma’arif “"Obama punya peluang membuktikan impian menampilkan Amerika sebagai bangsa yang punya hati nurani.” Ahmad Syafi'i Ma'arif, Republika, 29 Mei 2007.
Namun, masih banayk misteri atau pertanyaan bagi Obama sendiri Pertama, apakah Obama, meiliki komitmen yang benar dibandingkan dengan Mccain? Kedua ketika Obama a menjadi presiden Amerika yang baru, akankah ia memiliki kekuatan menjadi presiden seperti yang ia kampanyekan? Ketiga apakah ia berani melawan lobi yahudi yang terkenal sangat kuat dan lebih condong atau berpihak kepada kaum muslim?. Pembahasan tentang pandangan dari Obama, dibahas secara mendalam dalam buku ini.
Di dalam buku ini dibahas jawaban dari ketigapertanyaan diatas. Selain itu buku ini juga mengulas secara mendalam, semua sepak terjang dari seorang Barack Husen Obama dalam segala hal seperti pikiran, ucapan, dan pandanganya mengenai berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat dunia terutama berkaitan dengan perang di Irak, kebencian masyarakat dunia akan Amerika dan masalah yang berkaitan dengan Islam dan Israel. Karena, dalam faktanya perbincangan mengenai sosok Obama sangat penting sebagai panduan bagaimana dalam bersikap jika memang Obama akan terpilih menjadi presiden Amerika.
Dengan membaca buku ini diharapkan masyarakat dapat memahami secara jelas seluk-beluk pemikiran Barack Obama dalam segala hal terutama berkaitan dengan kepentingan masyarakat dunia. Juga bagaimana pandangan dan pikiran Barack Obama mengenai Islam, dan Israel yang menjadi isu hangat dalam berbagai kampanye semua calon presiden.

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP