21 Agustus 2008

Banyak Parpol, Banyak Janji


Partai politik peserta pemilu 2009 membengkak menjadi 44 partai dengan rincian 38 partai nasional dan 6 partai lokal di Aceh. Jumlah ini mengalami kenaikan dari yang sebelumnya hanya 40 partai yang mengikuti pemilu 2009, hal ini terjadi karena ada 4 partai lama yang memenangkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi dan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) untuk menikuti Pemilu 2009, keempat partai itu adalah Parati Merdeka yang mendapat nomor urut 41, PNUI nomor 42, PSI nomor 43, dan Partai Buruh nomor 44.
Dengan bertambahnya jumlah parpol menjadi 44 parpol peserta pemilu 2009, akan membawa beberapa macam dampak baik yang positif ataupun negatif bagi masyarakat yang akan meilih dalam pemilihan umum 2009. Dampak positif dari banyaknya jumlah partai dintaranya adalah masyarakat akan mempunyai lebih banyak pilihan dalam menyampaikan aspirasinya ataupun masyarakat akan lebih mempunyai banyak pilihan partai manakah yang sesuai dengan hati mereka dan serius memperjuangkan nasib mereka.
Selain mempunyai dampak positif, banyaknya jumlah partai juga akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat, salah satu dampak negatif dengan banyaknya jumlah partai politik banyaknya janji dan bualan yang akan diterima oleh masyarakat. Meskipun semua partai politik tersebut mengaku akan berjuang untuk kepentingan rakyat tetapi tetap saja tujuan akhir dari semua partai tersebut adalah untuk mendapatkan kekuasaan, mereka berlomba-lomba untuk mendapatkan kekuasaan dengan mangatasnamakan membela kepentingan rakyat, namun tujuan akhirnya adalah demi kekayaan pribadi.
Keberadaan parpol yang banyak ini akan menimbulkan berbagai macam “perang janji” yang akan diberikan kepada masyarakat melalui berbagai macam media baik janji melalui media cetak, elektronik, kampanye terbuka dan lain-lain. Dengan kualitas masyarakat Indonesia yang masih rendah dalam bidang pendidikan dan ekonomi dipastikan akan banyak masyarakat Indonesia masih tetap saja akan tergiur dengan berbagai macam janji yang akan diungkapkan oleh partai politik apalagi jika partai politik tersebut berjanji akan mengrametiskan biaya pendidikan, kesehatan, maka hampir dipastikan partai olitik yang menganut paham seperti ini akan lebih populer di masyarakat, namun tetap saja jikalau nanti terpilih para pemimpin partai politik ini akan kembali melupakan janji yang pernah ia sampaikan kepada masyarakat.
Seakan tidak banyak belajar dari kesalahan masa lalu masyarakat Indonesia dari pemilu ke pemilu tetap saja hanya mengandalkan janji dari partai politik selama masa kampanye, banyak masyarakat yang tidak melakukan tinjauan kritis terhadap janji yang diberikan parpol tersebut masyarakat sepertinya hanya diam termangu dan selalu mengiyakan janji partai politik yang ternyata hanya sebatas janji tersebut dan lebih parah lagi banyak partai politik yang justru menjadikan keluguan masyarakat ini sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan dan kekayaan pribadi.
Dalam pemilu 2009, partai politik saat ini seharusnya tidak lagi menganut parradigma hanya mengobral janji untuk mendapatkan suara dari masyarakat, karena masyarakat saat ini sudah semakin sedemikian kritisnya untuk memahami janji-janji yang diberikan oleh partai. Masyarakat saat ini sudah tidak lagi mempedulikan janji janji kosong yang diucapkan oleh setiap partai politik di saat kampanye tetapi masyarakat yang sekarang hanya ingin menunggu bukti.
Melihat kecendrungan masyarakat saat ini yang sudah mulai kritis terhadap janji-janji yang diberikan oleh parpol, seharusnya partai politik yang akan berlaga nanti di pemilihan umum 2009 harus melakukan introspeksi dari dalam maupun dari luar partai agar partai yang dia perjuangkan tetap eksis dan tidak ditinggalkan oleh para pemilihnya.
Semua partai politik saat ini harus menyadari bahwa saat ini yang dipilih oleh masyarakat hanyalah partai-partai yang memang serius untuk memperjuangkan nasib masyarakat bukan partai-partai yang hanya mengandalkan tokoh atau juga hanya mengandalkan janji-janji yang hanya kosong belaka. Partai politik saat ini harus lebih banyak berbuat, harus lebih banyak turun untuk membantu berbagai kesulitan masyarakat.
Mengutip sebuah iklan dari salah seorang ketua umum partai politik yang juga akan mengikuti pemilihan umum pada tahun 2009 bahwa “Hidup adalah Perbuatan” maka ajang pemilu yang akan dilakukan tahun depan adalah juga merupakan perbuatan bagi seluruh komponen partai politik jika masih tetap ingin bertahan dan dipilih oleh masyarakat.
Perbuatan dalam hal ini adalah berbuat untuk membantu kesulitan masyarakat, berbuat untuk mensejahterakan masyarakat, berbuat untuk membuat rasa aman pada diri masyarakat dan masih banyak perbuatan-perbuatan lain yang tujuan utamanya adalah untuk kepentingan masyarakat umum, bukan untuk kepentingan dari segolongan masyarakat atau segolongan pihak-pihak tertentu yang nantinya justru akan mencoreng nama baik dari partai politik tersebut.
Sebagai seorang rakyat biasa saya hanya ingin partai politik tetap diperdulikan oleh rakyat, karena kecendrungan saat ini rakyat sudah tidak peduli lagi dengan partai politik atau proses pemilihan umum itu sendiri, hal ini dapat dilihat dari banyaknya golput dalam setiap pemilihan kepala daerah di Indonesia, hal ini menunjukan bahwa rakyat sudah tidak perduli lagi dengan pemilihan umum, dengan partai politik, ataupun dengan calon-calon pemimpin yang kebanyakan hanya mengobral janji kepada masyarakat. Masyarakat sudah merasa capek dengan semua janji – janji yang diungkapkan dalam masa kampanye, masyarakat hanya butuh adanya perubahan dalam segala bidang, baik itu dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, masyarakat juga hanya butuh pemimpin yang benar-benar bekerja sepenuhnya untuk mensejahterakan rakyat, bukan pemimpin-pemimpin yang hanya bisa berjanji di atas podium dengan janji-janji manis yang seolah memberikan harapan baru ketika ia terpilih nanti, tapi nyatanya ketika sudah terpilih, pemimpin tersebut seakan melupakan janji-janji manis yang ia ucapkan ketika masa kampanye berlangsung. Banyak contoh pemimpin yang ketika kampanye berjanji bagaikan seorang malaikat yang akan membawa perubahan bagi masyarakat namun ketika dia sudah berada di kursi pemimpin atapak itu bupati, gubernur, bahkan residen dia akan lupa terhadap janji janji diwaktu dia berkampanye karena dia sudah larut dalam empknya kursi pejabat.
Oleh karena itu, kepada semua partai politik bebuatlah, bekerjalah sepenuhnya demi kepentingan rakyat, jangan hanya mengobral janji kepada masyarakat, karena masyarakat saat ini sudah lagi tidak menginginkan janji tapi hanya ingin menginginkan bukti perubahan yang dapat dibawa oleh partai politik, jika hal ini dilakukan oleh partai politik, niscaya dukungan dari rakyat akan sendirinya mengalir pada partai politik tersebut. Jika parpol tetap saja hanya mengobral janji dalam mencari dukungan kepada rakyat, maka jangan salahkan jika nanti partai politik tidak akan mendapat dukungan dari rakyat dan juga jangan salahkan jika nanti pemilihan umum 2009 tidak akan diperdulikan oleh masyarakat, karena masyarakat sudah lelah dengan janji.

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP