21 Agustus 2008

Sistem Intership


Untuk dapat menghadapi tantangan pembangunan dan globalisasi pelaku pndidikan senantiasa harus dinamis dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.hal ini harus dimulai dari LPTK yang nantinya akan mendidik calon-calon guru. Namun demikian, dalam menempuh jenjang pendidikan keguruan berbagai masalah dialami oleh para calon guru baik secara external maupun internal oleh karena itu diburuhkan sistem intership untuk mempersiapkan calin guru yang profesional .

Konsep Intership Kependidikan

Intership adalah suatu tahap persiapan profesional di mana seorang siswa yang hampir menyelesaikan studinya secara formal bekerja di lapangan di bawah supervisi yang kompeten dari seorang administrator (practicing administrator) dan dari seorang profesional school representatif selama jangka waktu (block of time)
Dengan maksud mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tanggung jawab kependidikan.
Intership kependidikan harus memenuhi persyaratan-persyaratan :
1.Pengalaman lapangan yang diperoleh oleh siswa selama intership adalah bagian integral dari pendidikan profesional dalam rangka melengkapi program persiapan profesional secara formal.
2.Intership dilaksanakan dalam bentuk block of time, sekurang-kurangnya selama satu semester penuh (full-time) atau yang ekuivalen dengan jumlah SKS yang telah ditentukan.
3.Siswa diharapkan melaksanakan tanggung jawab secara nyata dan terus menerus di dalam situasi lapangan di bawah supervisi seorang administrator yang kompeten.
4.Dewan Pembina Lapangan (Board of Education) turut menunjang program pada tingkat penentuan kebijaksanaan.
5.Perguruan Tinggi (profesional school) bertindak selaku sponsor progaram dan juga membantu melakukan supervisi
6.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengenali dan turut membantu pelaksanaan progaram intership di wilayanya secara keseluruhan
7.Asosiasi Tenaga kependidikan tingkat nasional maupun daerah mendukung dan menghendaki intership sebagai bagian dalam persiapan praktisioner dan sebagai bagian tuntutannya terhadap anggota dalam asosiasi tersebut.

Istilah intership berbeda dengan istilah ”apprenticeship” dan istilah externship. Antara intership dan apprenticeship memang ada persamaan tetapi lebih banyak perbedaanya. Persamaanya adalah bahwa kedua-duanya berkenaan dengan pengalaman langsung pada jabatan (direct on the-job experience). Perbedaanya terletak pada timing dan tingkat kesulitan. Titik berat program apprentischep adalah pengembangan eksekutif atau bimbingan karier bagi guru-guru sekolah. Kegiatan para calon guru bukan sebagai latihan formal, melainkan hanya melakukan eksploitasi dan observasi saja. Sedangkan titik berat intership adalah pengalaman belajar di lapangan sebagai akhir dari program persiapan

formal sebelum menempati jabatan sebagai tenaga kependidikan. Antara intership dan externship pada dasarnya berbeda hanya pada terminologi saja, oleh sebab ada externship para peserta bertempat tinggal di luar sekolah atau di masyarakat atau di kampus dan sehari-hari pergi ke sekolah melaksanakan tugas-tugasnya.
Perbedaan itu tidak nampak lagi, oleh karena umumnya latihan dalam bidang pendidikan yang interns tak pernah bertempat tinggal terus menerus di sekolah, berbeda dengan praktek dalam bidang kedokteran.

TUJUAN INTERSHIP KEPENDIDIKAN

Disimpulkan berdasarkan penelitian yang sudah ada tentang sistem intership dalam rangka mempersiapkan terbentuknya calon guru yang profesional adalah sebagai berikut:
1.Tujuan yang utama adalah pengembangan para peserta.
2.Tujuan yang bersifat pengabdian profesional.
3.Intership memberikan kesempatan untuk mengetes program profesional perguruan tinggi terhadap realita lapangan.
4.Para administrator sponsor memperkaya kemampuanya berkat bantuan dari staf perguruan tinggi.
5.Intership membantu para peserta mengembangkan perasaan etik profesional
6.Intership dapat juga dilihat sebagai alat untuk menilai kemampuan administratif

Selain itu untuk menjawab pertanyaan: Pengaruh-pengaruh yang mungkin diberikan oleh intership dalam bidang kependidikan sebagai suatu alat persiapan profesional bagi para tenaga kependidikan. Pertanyaan ini dijabarkan menjadi sub-sub pertanyaan yang berkenaan dengan: tujuan intership, pengaruhnya terhadap peserta, pengaruhnya terhadap perguruan tinggi, pengaruhnya terhadap tenaga kependidikan, pengaruhnya terhadap masyarakat.

PENGARUH TERHADAP PESERTA

Berdasarkan hasil penelitian ternyata intership besar pengarunya terhadap para peserta dalam hal-hal sebagai berikut:
1.Appresiasi tentang nilai riset
2.Pemahaman tentang tanggumg jawab fungsional dari departemen pendidikan
3.Pengertian tentang nilai pertemuan dengan masyarakat
4.pendapat tentang macam-macam timgkat administrasi
5.pemahaman terhadap peranan Kepala Sekolah
6.Pengembangan jaminan personal
7.Tinjauan yangg lebih luas tentang hubungan sekolah-masyarakat
8.Praktek dalam pengrekrutan ketenagaan
9.Bermaknma terhadap perbaikan instruksional
10.Pendapat tentang kegiatan kerja Dewan Pendidikan sekolah
11.Pengetahuan tentang bagaimana suatu konsep baru dalam pendidikan dapat diterapkan ke dalam kurikulum sekolah




PENGARUH TERHADAP PERGURUAN TINGGI

Tujuh dari delapan Universitas di Middle Atlantic Region menjadikan intership sebagai suatu course of study, kendatipun tidak semua staf universitas menerimanya sebagai a full fleged partner in the preparation program. Gagasan intership adalah tolerated than respected sebagai suatu alat instruksional. Kehadiran intership menimbulkan efek di mana tenaga (profesor) terpaksa mengurangi beban m,engajarnya atau menyediakan waktu yang tidak sedikit untuk mengunjungi sekolah dan menyediakan leteratur intership. Satu hal yang mendorong persetujuan mereka adalah, karena intership menjalin hubungan antara Perguruan Tinggi dan Sekolah, mempunyai aspek praktis dalam administrasi pendidikan, dan pemecahan berbagai masalah. Di balik itu, penempatan interns menimbulkan keadaan konflik dengan kebijaksanaan kepromosian tenaga dari dalam dan di pihak lain menimbulkan kekhawatiran menurunya moral staf, sehingga sekolah tidak bersedia atau enggan bertindak sebagai sponshorship. Penanggulangan masalah ini dilakukan antara lain dengan jalan mengadakan seleksi bersama dengan administrator yang kelak akan bertindak sebagai pemimpin para peserta tersebut.
Pengaruh yang paling berharga bagi universitas adalah terjalinya hubungan dengan pihak lapangan secara baik, dalam bentuk hubungan foemal atau informal. Hubungan secara timbal balik ini menguntungkan kedua belah pihak.

PENGARUH TERHADAP TENAGA KEPENDIDIKAN

Pelaksanaan intership meminta krjasama dengan kerabat seprofesi, yakni para guru, pemilik dan ttenaga kependidikan non guru lainya. Melalui interaksi yang baik, maka terjadi pengaruh timbal balik baik kepada mahasiswa, peserta maupun bagi pihak-pihak lainya itu. Guru dan penilik ternyata memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yabg sebelumnya tidak demikian. Hai ini wajar karena secara kebetulan umumnya guru sekolah dasar dan penilik yang membimbiing mahasiswa di lapangan belum memperoleh tingkat pendidikan sarjana. Pengetahuan teoririk terutama yang berkenaan dengan pembaharuan pendidikan menjadi madukan yang berharga bagi guru dan penilik bersangkutan.
Kendatipun pengaruh ini belum terukur, namun sudah dapat dipastikan bahwa guru dan penilik dan kepala sekolah memperoleh masukan keilmuan berupa informasi dalam bidang ilmu pendidikan yang langsung ataupun tak langsung turut memperkaya perbendaharaan keilmuan bagi yang bersangkutan, yang pada giliranya turut meningkat mutu kemampuan profesionalanya. Komsep-konsep, prinsip, generalisasi dan teori yang terkandung dalam ilmu pendidikan, secara tak berencana dapat diserap oleh para guru, kepala sekolah dan penilik. Dengan kata lain, dalam berbagai kesempatan tenaga kependidikan di lapangan punya kesempatan belajar dari para peserta internship dan karenanya merupakan pengaruh program internship terhadap tenaga kependidikan bersangkutan.

PENGARUH TERHADAP MASYARAKAT

Pelaksanaan program internship juga berarti melakukan pengabdian profesional kepada masyarakat, misalnya masyarakat pedesaan. Para peserta melakukan berbagai kegiatan, antara lain: pemberantasan buta aksara, pembinaan taruna karya, gotong royong memelihara kebersihan dan keindahan, memberikan ceramah, latihan PKK,

pertandingan olah raga, mengerjakan administrasi desa, mendirikan perpustakaan desa. Kendatipun belum ada data otentik tentang masalah ini, namun bukti=bukti terkumpul menunjukkan bahwa program intership memberikan pengarun tertentu terhadap pembangunan masyarakat desa.Bersumber dari informasi tentang respon dan sikap masyarakat yang telah pernah menerima para peserta internship kita memperoleh gambaran bahwa pwngaruh itu memang nyata adanya.
Pengaruh tersebut tidak hanya terbatas di kalangan masyarakat luas,namun pengaruhnya sampai pada kehidupan keluarga, institusi masyarakat, kelompok pemuda dan kaum wanita bahkan murid-murid sekolah terpengaruh kendatipun pada tingkat minimal. Tentu saja hingga mana pengaruh itu terjadi dan berapa besar pengaruhnya, kiranya dapat kita jadikan suatu masalah dalam penelitian tersensiri.
Pengaruh intership terhadap sistem ekonomi juga mulai terasa, oleh sebab para mahasiswa selama satu atau dua bulan bertempat tinggal di desa/di limgkungan masyarakat di mana menyewa atau kost dan membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan situasi ini, para pedagang kecil dan para pemilik rumah yang kebetulan kosong dan menerima para peserta terjadi perilaku kegairahan tertentu. Memang tadinya diharapkan agar para peserta bertempat tinggal di rumah-rumah guru dengan maksud di samping para peserta memperoleh pengalaman profeional dari masyarakat pendidik, tetapi juga secara tak langsung turut meringankan beban keluarga guru (yang ekonominya lemah).

PROSES PENDIDIKAN INTERSHIP

Intership pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan yang berlangsung secara sistematik. Dalam kaitan dengan sistem proses tersebut, maka sistem intership terdiri dari tiga komponen pokok yaitu: input, proses, dan produk
Secara bagian demi bagian, terdapat hubungan dan interaksi antara komponen masukan dan komponen proses dengan komponen produk. Secara sebagian demi bagian, terdapat hubungan dan interaksi antara aspek-aspek yang terkandung dalam komponen masukan, antara aspek-aspek yang terkandumh dalam komponen proses, dana antara aspek-aspek yang terkandumh dalam komponen produk.
Antara aspek-aspek yang terkandung dalam komponen maukan dengan aspek-aspek yang terkandung dalam komponen proses dengan aspek-aspek yang terkandung dalam komponen produk. Misalnya: aspek perilaku peserta punya hubungan dengan aspek-aspek kurikulum dan GBPP, sistem instruksional, media instruksional, kepenbimbingan, dan penilaian; juga punya hubungan dan interaksi dengan aspek-aspek: jumlah lulusan, sikap, pengalaman lapangan, ketrampilan, pengayaan pengetahuan, dan produk material. Demikian juga aspek-aspek lainya yang terdapat dalam setiap komponen bersangkutan.

KOMPONEN INPUT

Komponen ini meliputu enam subsistem yang saling berhubungan dan saling pengaruh mempengaruhi satu dengan yang lainya, yakni:
1.Target populasi; yang menjadi sasaran program intership terdiri dari kelompok mahasiswa pesetrta intership, kantor atau balai pendidikan dan latiha, Depdiknas kabupaten/kodya di lokasi program intership.
2.Sumber manuiawi; yang meliputi unsur manusiawi yang terlibat langsung dalam program intership, antara lain, para dosen dan asisten pembimbing, para administrator Kandep Depdiknas dan Balai Diklat serta lembaga pendidikan non formal, para supervisor dan Kepala sekolah, para siswa dll.
3.Perilaku peserta internship; Perilaku awal (entry behavior) para peserta internship mendasari kemampuan yang akan dikembangkan selanjutnya dan berpengaruh terhadap pengaruh pengembangan profesional.
4.Sember Material; Keseluruhan material yang diperlukan dan yang tersedia serta menjadi masukan bagi sistem intership.
5.Sember Biaya; merupakan masukan yang penting artinya bagi penyelenggaraan program intership.sumber biaya berasak dari IKIP, uang mandiri, bantuan pemda dll.
6.Dokumentasi Informasi Peserta; informasi tentang peserta yang telah didokumentasikan adalah bahan masukan yang berguna bagi sistem interbship.misalnya: hasil ujian pribadi, hasil seleksi dll

KOMPONEN PROSES

Komponen ini terdiri dari lima aspek, yang saling berhubungandan pengaruh mempengaruhi dan secara keseluruhan berinteraksi dengan komponen masukan.
1. Kurikulum dan GBPP
Kurikulum dan GBPP telah disiapkan sebagai bagian integral dari kurikulum jurusan, yang terdiri dari aspek-aspek: tujuan kurikuler, tujuan instruksional umum, pokok bahasan dan sub pokok bahasan, pengalaman belaja, alokasi jam pertemuan, dan sumber.
2. Sistem Instruksional (pembelajaran)
Kurikulum dan GBPP dilaksanakan dengan menerapkan sistem pembelajaran tertentu, yang dirancang khusus dalam rangka program intership dei lapangan. Sistem pembelajaran ini terdiri dari: tujuan umum, perencanaan kampus,.pelaksanaan di lapangan, kepemimpinan, evaluasi dan laporan
3. Media Instruksional (pembalajaran)
Media pembelajaran yang perlu disediakan, antara lain:media yang digunakan oleh dosen mata kuliah internship dalam memberikan teori internship dan penyusuna rencana oleh kelompok mahasiswa, media yang digunakan oleh peseta di lapangan sesuai dengan kebutuhan masing-masing paket program.
4. Kepembimbingan
Sistem dan strategi kepembimbingan berpengaruh terhadap kelancaran kerja belajar para peserta. Bimbingan sudah dimulai sejak peserta menyusun perencanaan dan paket-paket program, selama bekerja di lapangan dan penyusunan laporan.
5. Penilaian
Penilaian terdiri dari penilaian terhadap kemajuan belajar, bekerja, penilaian program, penilaian kegiatan di lapangan, penilaian terhadap produk yang dihasilkan peserta.

KOMPONEN KELULUSAN

Hasil program internship dilandasi oleh komponen masukan yang diproses melalui program (komponen proses), yang pada giliranya terealisaikan dalam bentuk :
1.jumlah lulusan yakni jumlah peserta yang mengikuti program sampai tuntas dan yang melibatkan dirinya secara aktif dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
2.Sikap yakni hasil dalam kemampuan sikap, baik sikap profesional, sikap kemasyarakatan merupakan hasil yang sangat berguna bagi pesera kelak dalam melaksanakan tugas-tugasnya di lapangan.
3.Pengalaman lapangan yakni pengalaman ini merupakan pengalaman praktis yang diperoleh melalui kegiatan di lapangan (tempat bekerja) dan di masyarakat. Pengalaman ini turut memperkaya pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki dan belum pernah dipelajari di kampus.
4.Ketrampilan yakni masing-masing paket program menghasilkan ketrampilan bagi peserta, yang mendukung kemampuan profesional dan kepribadian serta kemasyarakatanya. Ketrampilan itu mengandung unsur-unsur kognitif, psikomotorik, reaktif dan interaktif.
5.Pengayaan pengetahuan yakni sepanjang berlangsungnya program intership yang dimulai dari kampus sampai di lapangan danberakhirnya program ini, peserta akan memperkaya pengetahuanya melalui belajar mandiri, belajar kelompok, pertemuan dan diskusi denga tenaga di lapangan, seminar dan macam-macam kegiatan lainya, yang mendorong mereka lebih banyak mempelajari berbagai sumber tercetak yang relevan dengan kegiatan di lapangan.
6.Produk material yakni banyak barang-barang yang mungkin dihasilkan oleh peserta (secara perorangan atau kelompok) yang pada giliranya dapat dimanfaatkan oleh admonistrator, supervisor dan penilik atau oleh masyarakat, yang dibuat peserta. Barang-barang tersebut sesungguhnaya erat kaitanya dengan progran intership itu sendiri.

Demikian beberapa hal yang berkenaan dengan sistem internship secara berkeseluruhan.

*Ketua Umum HMJ Biologi UMM

0 komentar:

  © Free Blogger Templates Spain by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP